Black Rose

Jumat, 07 Desember 2012

Gangguan pada SISTEM PEREDARAN DARAH


Gangguan pada SISTEM PEREDARAN DARAH

Gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah dapat terjadi akibat faktor keturunan ataupun non keturunan

Kelainan akibat faktor keturunan
1.      Hemofilia : penyakit keturunanberupa darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat membeku. Disebabkan dalam tubuh tidak terdapat faktor antihemofilia (FAH).
2.      Thalassemia : penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan. Akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang.
3.      Cycle cell anemia : penyakit keturunan karena bentuk sel darah merah seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat (afinitas) terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang.

Kelainan faktor non keturunan
1.      Anemia, penyakit kekurangan darah yang disebabkan karena kekurangan Hb (hemoglobin), zat besi (Fe), atau kekurangan eritrosit. Kekurangan eritrosit dapat disebabkan karena penyakit malaria dan cacing tambang.
2.      Leukimia, disebabkan produksi sel darah putih yang tidak terkendali.
3.      Anemia pernisiosa, kelainan yang terjadi apabila ada kegagalan dalm penyerapan vit.B12.
4.      Aneurisma, gangguan pelebaran dan pembengkakan pembuluh arteri.
5.      Eritroblastosis fetalis, rusaknya eritrosit pada bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dari ibu.
6.      Elefantiasis, penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat cacing filaria.
7.      Hipertensi, tekanan darah tinggi. Nilai ambang tekanan sistol sekitar 140-200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastol sekitar 90-110 mmHg ayau lebih.
8.      Hipotensi, tekanan darah rendah (bila tekanan sistol dibawah 100 mmHg).
9.      Trombus dan embolus, penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
10.  Jantung koroner, gangguan jantung akibat tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria.
11.  Sklerosis, gangguan pengerasan pembuluh nadi yang disebabkan oleh dua hal, karena endapan lemak (atherosklerosis) dan akibat endapan zat kapur (arteriosklerosis).
12.  Varises, pelebaran vena pada bagian betis. Dapat juga terjadi di anus (ambeien, wasir, atau hemoroid).

Adanya gangguan-gangguan di atas, mendorong manusia untuk membuat alat-alat atau teknologi yang bermanfaat bagi penyembuhannya. Antara lain :
1.      EKG (elektrokardiogram), alat untuk mengetahui kerja jantung.
2.      Tensimeter, alat untuk mengetahui tekanan darah atau tekanan jantung.
3.      Operasi by pass, teknik pembedahan jantung.
4.      Pemasangan alat-alat bantu pada pembuluh darah.


Video mengenai Elektrokardiogram




Gangguan pada OTOT



Gangguan pada otot
1.      Atrofi : otot mengecil sehingga tidak mampu untuk berkontraksi. Dapat terjadi karena penyakit. poliomyelitis dan keadaan tertentu yang mengharuskan seseorang harus istirahat di tempat tidur dalam waktu yang lama. Poliomyelitis adalah penyakit karena virus yang merusakkkan saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.

2.       Hipertrofi : keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih secara berlebihan.

3.      Kejang otot : gangguan otot yang terjadi karena melakukan aktivitas terus menerus yang pada suatu ketika tak mampu lagi melakukan kontraksi alias kejang, karena telah kehabisan energy atau sering dikenal dengan kram.

4.      Kaku leher stiff : keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan.

5.      Tetanus : kejang otot yang disebabkan oleh racun dari Clostidium telani.

6.      Miastema gravis : keadaan otot yang berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan

7.      Distrofi otot : penyakit otot kronis sejak anak-anak. Diduga penyakit menurun.

8.      Hernia abdominalis : sobeknya otot dinding perut yang lemah, mengakibatkan usus melorot ke bawah masuk rongga perut.

9.      Kelelahan otot, dapat diakibatkan karena :
a. Habisnya bahan atau zat sebagai sumber energy untuk kontraksi otot seperti glikogen dan sejenisnya.
b. Akumulasi hasil metabolism karena kontraksi otot, seperti asam laktat.

Sabtu, 01 Desember 2012

Kelainan dan Gangguan pada SISTEM ALAT GERAK


Gangguan pada tulang/rangka
Dapat disebabkan oleh gangguan pada persendian dan kelainan yang disebabkan oleh penyakit, kekurangan vitamin, atau kebiasaan waktu kecil  yang salah. Berikut adalah pembahasan kecil jenis-jenis gangguan pada tulang :

1.     Gangguan tulang
Fraktura, yaitu tulang retak atau patah. Beberapa jenis fraktura adalah sebagai berikut :
a.       Fraktura sederhana : jika tulang yang retak tidak sampai melukai organ lain di sekitarnya, misal organ otot.
b.      Fraktura kompleks : jika tulang yang patah menyebabkan otot dan kulit terluka, bahkan ujung yang patah bisa mencuat keluar.
c.       Fraktura greenstik : jika retak atau patah tulang tidak sampai memisahkan tulang menjadi dua bagian.
d.      Fraktura comminuted atau remuk : jika tulang retak menjadi beberapa bagian tetapi masih tetap tertahan di dalam otot.

 Contoh Fraktura

2.     Gangguan pada Persendian
a.       Dislokasi : gangguan pergeseran sendi dari kedudukan semula karena ligamennya tertarik atau sobek.
 Contoh Dislokasi pada pinggul

b.      Terkilir atau keseleo : tertariknya ligament sendi yang disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak bisa dikendalikan menimbulkan rasa sakit.
 contoh Keseleo atau Terkilir

c.       Ankilosis : persendiannya tidak bisa digerakkan lagi karena tulang-tulangnya seolah-olah telah menyatu.

d.      Arthritis atau infeksi sendi : ditandai terjadinya peradangan sendiyang disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang tulang sendi mengalami perubahan. Artritis dibedakan menjadi :
·         Reumatoid, penyakit kronis yang terjadi pada jaringan penghubung sendi.
·         Ostoeartritis, penyakit kemunduran sendi karena tulang rawan menipis sehingga merangsang pembentukan tulang sendi.
·         Gout-artritis, disebabkan karena kegagalan metabolisme asam urat. Asam urat tertimbun dalam sendi sehingga ruas-ruas jari menjadi besar.

3.     Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang
a.       Skoliosis : tulang belakang bengkok ke samping lateral
b.      Kifosis : tulang belakang bengkok ke belakang, terlihat seperti bongkok
c.       Lordosis : tulang belakang dan kepala seperti tertarik ke belakang, ruas tulang belakang tertarik ke depan
d.      Sublikasi : gangguan ruas tulang leher yang disebabkan kecelakaan atau gerakan tiba-tiba yang melebihi batas.

4.     Defisiensi dan gangguan fisiologis
a.       Rakitis : tulang kaki membengkok seperti huruf X atau O yang disebabkan oleh kekurangan vit.D
b.      Mikrosefalus : ukuran kepala lebih kecil dibanding ukuran normal yang disebabkan kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang-tulang tengkorak masa bayi.
c.       Osteoporosis : pengeroposan tulang karena kekurangan zat kapur kalsium/Ca akibat kekurangan hormon esterogen. Kelainan ini lebih banyak diderita oleh wanita.
d.      TBC tulang : disebabkan oleh Myocobacterium tubercolosis. Gejalanya tulang belakang nyeri sangat hebat dan akan menjalar ke pinggang dan kaki, menyerang semua umur yang daya tahannya rendah karena kekurangan gizi.
e.       Tumor tulang osteosarkoma :perubahan sel-sel tulang menjadi sel-sel ganas yang menyebabkan tulang menjadi rapuh.